Dunia Pendidikan Berduka : Dispendik Kabupaten Probolinggo Berikan Santunan Kepada Keluarga Arifin

KRAKSAAN - Dunia pendidikan Kabupaten Probolinggo berduka, seorang pemuda bernama Arifin (16) asal desa Sapih kecamatan Lumbang. Arifin yang tercatat sebagai pelajar kelas VIII di sekolah SMPN 4 Lumbang itu ditemukan tidak bernyawa lagi, tepatnya hari Kamis (11/10/2018) pagi bawah Jembatan Sariwani, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Diduga Arifin merupakan korban pembunuhan karena ditemukan luka-luka pada tubuhnya. Pada hari itu juga
Jenazah Arifin langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Waluyo Djati Kraksaan untuk keperluan visum.

Sebagai ungkapan rasa empati dan bela sungkawa, hari ini, Sabtu (13/10/2018) pagi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Hj. Dewi Korina mewakili jajaran Pendidikan Kabupaten Probolinggo berkesempatan untuk membesuk dan memberikan santunan kepada keluarga korban di RSUD Waluyo Djati Kraksaan.

"Atas kejadian ini kami keluarga besar dinas pendidikan menyampaikan rasa bela sungkawa yang sedalam – dalam kepada keluarga korban, semoga almarhum khusnul khotimah dan segenap keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan keiklasan," ungkap Dewi saat mengantar jenazah ke mobil ambulan.

Dewi menegaskan meskipun ini terjadi di luar jam sekolah namun selaku leading sektor dalam bidang pendidikan pihaknya merasa perlu untuk mengingatkan kembali kepada jajaran di bawahnya agar lebih waspada dan mawas diri. Mengingat pada kasus beberapa waktu sebelumnya di kecamatan Sumber, ada seorang guru GTT yang mengalami nasib naas yaitu sepeda nya dirampas orang tidak dikenal.

"Telah kami instruksikan kepada kepala kepala sekolah khususnya di wilayah atas agar mengingatkan kembali kepada walimurid, guru dan segenap siswa-siswi nya agar pada saat berangkat dan pulang sekolah itu seyogyanya jangan sendirian. Hal ini untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan seperti ini," tegas Dewi Qorina.

Dewi Qorina mengutarakan sejak hari Kamis lalu pihaknya sudah berkoordinasi baik dengan pihak RSUD maupun pihak Kepolisian, terkait perkembangan motif kejadian dan biaya – biaya yang dibutuhkan saat korban menjalani visum di RSUD.

"Terimakasih atas kerja cepat jajaran Polres Probolinggo dan pihak rumah sakit yg sudah memberikan pelayanan dan fasilitas gratis biaya kepada keluarga korban," pungkasnya. (Trisianto)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :