150 Mahasiswa Terima Beasiswa Bantuan Biaya Pendidikan

Penulis: Hendra T
Rabu 21 Juni 2017


PROBOLINGGO,KraksaanOnline.com - Sedikitnya 150 orang mahasiswa dan mahasiswi NU di Kabupaten Probolinggo menerima beasiswa bantuan biaya pendidikan mahasiswa dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo.

Beasiswa ini diamanatkan kepada Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Probolinggo. Secara simbolis beasiswa tersebut diserahkan oleh Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan Drs. H Hasan Aminuddin, M.Si di aula SMP Hati Billingual Boarding School (BBS) Kraksaan, Selasa (20/6/2017) malam.

Mahasiswa terpilih tersebut sebelumnya telah diseleksi secara administratif dan kumulatif berdasarkan dokumen kependudukan dan melalui Kartu Hasil Studi (KHS)-nya. Untuk hal ini ISNU bekerja sama dengan Ikatan Mahasiswa Bayuanga (IKMABAYA).

Selain untuk meringankan beban biaya yang dibutuhkan, pemberian beasiswa ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi ilmu. Diharapkan kepada mahasiswa terpilih tersebut untuk turut memberikan kontribusi dalam program kerja Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk mengentaskan dan menuntaskan buta aksara di Kabupaten Probolinggo.



Dalam sambutannya Hasan Aminuddin mengakui bahwa selama ini Pemkab Probolinggo bersama DPRD Kabupaten Probolinggo sangat konsen terhadap pemanfaatan anggaran yang ada untuk dialokasikan ke hal-hal yang memberikan manfaat lebih terhadap Kabupaten Probolinggo.

"Kami selalu mencari kiat dan cara bagaimana sekiranya dana hibah maupun dana bansos yang ada ini bisa tersalurkan dengan baik melalui program-program semacam ini, sehingga bantuan ini tidak hanya menjadi ikan tapi sekaligus bisa menjadi kail yang akan memberikan manfaat lebih bagi para calon sarjana ini," katanya.

Hasan menegaskan kepada para penerima beasiswa ini agar menjadikan program ini sebagai ladang untuk mendapatkan pengalaman melalui interaksi bersama masyarakat, khususnya masyarakat yang membutuhkan bantuan.

"Jadilah pemain yang handal dalam keilmuan kalian ditengah era globalisasi ini, dengan giat beramal seperti yang akan kalian lakukan. Insya Allah kebarokahan hidup akan kalian dapatkan manakala ilmu kalian dapat ditanamkan dan dialirkan agar lebih bermanfaat khususnya bagi sesama yang sedang membutuhkan," tegasnya.



Sementara Ketua PC ISNU Kabupaten Probolinggo H Fathur Rosi menyampaikan untuk menunjang kemampuan mahasiswa penerima beasiswa ini dalam proses bimbingan belajar keaksaraan, pihaknya terlebih dahulu telah memberikan bimbingan teknis (bimtek) oleh PKBM dan Dispendik di Pondok Pesantren Hati.

"Dalam bimtek itu para calon sarjana ini telah dibekali sebuah modul yang berjudul Baca Delila yang merupakan akronim dari (Bangkitkan, Cantolkan, Dengar, Lihat dan Lakukan). Dimana secara keseluruhan didalamnya berisi tentang materi dan petunjuk-petunjuk yang dibutuhkan saat memberikan bimbingan belajar keaksaraan nantinya," kata Kepala SMP Hati Billingual Boarding School (BBS) Kraksaan ini.

Lebih lanjut Fathur Rosi menuturkan bahwa menurut data yang dihimpun, saat ini ada sebanyak 110 Kelompok belajar (Kejar) keaksaraan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo. Masing-masing kejar tersebut diikuti oleh 10 orang peserta bimbingan belajar.

"Nantinya 150 mahasiswa penerima beasiswa ini akan menjadi mitra sekaligus tutor dalam bimbingan belajar tersebut. Tercatat sebanyak 38 kelompok belajar yang akan mereka fasilitasi nantinya selama dua bulan," terangnya.

Terpisah, Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Dewi Korina menyampaikan bahwa dalam program tersebut akan dihasilkan efek ganda yang sangat bermanfaat bagi Kabupaten Probolinggo.

"Disatu sisi kita bisa berkontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan ikut mendorong peningkatan lulusan sarjana. Hal ini akan meningkatkan angka indeks pendidikan. Disisi lain mereka pun juga bisa berbagi ilmu dalam membantu pengentasan keaksaraan fungsional," jelasnya.

Salman Farisi, salah satu mahasiswa penerima beasiswa asal Kecamatan Gending mengaku sangat antusias terhadap program ini. Menurutnya dengan program semacam ini dirinya berkesempatan untuk mengamalkan salah satu isi Tridarma Mahasiswa yakni mengabdi kepada masyarakat.

"Selain bisa mendapatkan pengalaman interaksi langsung dengan masyarakat, emosional quotient (EQ) kami juga akan terasah disini, karena tingkat kecerdasan seseorang bukan hanya dinilai dari tingkat IQ nya saja," aku mahasiswa UINSA Surabaya ini. (dra)

Editor : Riska
Photography : Rumput Liar 

Subscribe to receive free email updates: