Penulis : Dimas
Kamis, 24 November
KRAKSAAN – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo, Rabu hingga Jum'at (23-25/11/2016) menggelar workshop Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) SMA-SMK di aula SMKN 2 Kraksaan.
Kegiatan ini diikuti oleh 10 lembaga SMA dan 10 lembaga SMK di Kabupaten Probolinggo. Dimana setiap lembaga terdiri dari Kepala Sekolah, Waka Sekolah Kurikulum dan Waka Sekolah Kesiswaan. Sehingga total peserta mencapai 30 orang.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dispendik Kabupaten Probolinggo Fathur Rosi mengatakan bahwa kondisi pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada permasalahan terkait pungutan liar (pungli).
"Waspada dan hati-hati dalam mengelola keuangan yang ada. Pengelolaan keuangan itu harus sesuai prosedur dan memiliki dasar hukum yang jelas. Patuhi juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) dengan baik," katanya.
Sementara Kasi SMA/SMK Dispendik Kabupaten Probolinggo Aries Susilo mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemantapan kepada peserta tentang pengelolaan pendidikan yang berbasis sekolah.
"Harapan ke depan semua lembaga bisa mengelola pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pengetahuan ini hendaknya bisa diimbaskan ke sekolah-sekolah di setiap Sub Rayon SMA/SMK di Kabupaten Probolinggo," harapnya.
Selama 3 (tiga) hari, para peserta akan mendapatkan materi MBS tentang implementasi manajemen berbasis sekolah dari narasumber Pengawas Pendidikan Menengah Dispendik Kabupaten Probolinggo Dwi Fauzi KP. "Fokusnya adalah peningkatan mutu, akuntabilitas dan peran serta masyarakat dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Probolinggo," kata Fauzi. (wan/mas)
Kamis, 24 November
KRAKSAAN – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo, Rabu hingga Jum'at (23-25/11/2016) menggelar workshop Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) SMA-SMK di aula SMKN 2 Kraksaan.
Kegiatan ini diikuti oleh 10 lembaga SMA dan 10 lembaga SMK di Kabupaten Probolinggo. Dimana setiap lembaga terdiri dari Kepala Sekolah, Waka Sekolah Kurikulum dan Waka Sekolah Kesiswaan. Sehingga total peserta mencapai 30 orang.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dispendik Kabupaten Probolinggo Fathur Rosi mengatakan bahwa kondisi pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada permasalahan terkait pungutan liar (pungli).
"Waspada dan hati-hati dalam mengelola keuangan yang ada. Pengelolaan keuangan itu harus sesuai prosedur dan memiliki dasar hukum yang jelas. Patuhi juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) dengan baik," katanya.
Sementara Kasi SMA/SMK Dispendik Kabupaten Probolinggo Aries Susilo mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemantapan kepada peserta tentang pengelolaan pendidikan yang berbasis sekolah.
"Harapan ke depan semua lembaga bisa mengelola pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pengetahuan ini hendaknya bisa diimbaskan ke sekolah-sekolah di setiap Sub Rayon SMA/SMK di Kabupaten Probolinggo," harapnya.
Selama 3 (tiga) hari, para peserta akan mendapatkan materi MBS tentang implementasi manajemen berbasis sekolah dari narasumber Pengawas Pendidikan Menengah Dispendik Kabupaten Probolinggo Dwi Fauzi KP. "Fokusnya adalah peningkatan mutu, akuntabilitas dan peran serta masyarakat dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Probolinggo," kata Fauzi. (wan/mas)