MATARAM, Sasambonews.com. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mengajak Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggunakan album kemiskinan dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Staf Ahli Bupati Kulon Progo Bidang Ekonomi dan Keuangan Eko Wisnu Wardhana menilai, hasil album kemiskinan yang dilakukan dengan survei secara menyeluruh lebih akurat dibandingkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menerapkan sistem sampling atau secara acak. "Apakah NTB sudah gunakan album kemiskinan.BPS mendatanya dengan sistem sampling, kan kita belum tahu betul apa tidak," ujarnya Rabu (12/10).
Pemkab Kulon Progo juga melibatkan seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk menjadi bapak atau ibu asuh bagi keluarga miskin di Kulon Progo.
"Jadi bapak ibu asuh, satu PNS empat kartu keluarga miskin," ungkapnya.
Peran bapak dan ibu asuh sebagai pendamping agar menumbuhkan ekonomi para KK miskin.
Ia menambahkan, hasil album kemiskinan akan dicocokan dengan hasil BPS demi program tepat sasaran.
Pemkab Kulon Progo, ia katakan, berupaya penuh untuk terus menurunkan angka kemiskinan.
Ia menilai, terdapat beberapa sektor yang menjadi penyumbang terbanyak bagi pengeluaran rumah tangga masyarakat Kulon Progo dalam setahun. Berdasarkan data survei sosial ekonomi nasional (Susenas) 2013, pengeluaran masyarakat Kulon Progo untuk konsumsi rokok mencapai Rp 96 miliar, disusul pengeluaran untuk kesehatan dan pulsa masing Rp 72 miliar dan Rp 49 miliar.
Hal ini cukup miris jika melihat APBD Kulon Progo yang hanya sebesar 1,7 triliun. Demi menekan tingginya konsumsi rokok, Pemkab Kulon Progo telah menerbitkan Perda tentang kawasan tanpa rokok seperti instansi pemerintah, tempat ibadah, dan sarana publik lainnya.I pr