![]() |
Petugas gabungan melaksanakan pengetatan penyekatan arus mudik di perbatasan Jateng-Jatim (Cepu, Blora). (foto: dok-ib) |
BLORA. Jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Kepolisian Resor Blora (Polres Blora) Polda Jateng perketat penyekatan arus mudik. Hal tersebut dilakukan untuk antisipasi menyebarnya virus corona yang bisa saja di bawa oleh para pemudik dari luar kabupaten Blora.
Untuk diketahui, data terakhir dari Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kabupaten Blora, per tanggal 20 Mei 2020 ada 21 warga Blora yang positif Covid-19, dan sebagian besar berasal dari warga dari luar Blora.
Untuk memutus penyebaran virus tersebut agar tidak meluas, aparat gabungan yang tergabung dalam Operasi Ketupat Candi 2020 Polres Blora, melakukan penyekatan pemudik di perbatasan.
Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan,S.I.K. mengungkapkan bahwa penyekatan diperbatasan diperketat untuk antisipasi penyebaran covid-19 yang bisa saja di bawa oleh pemudik.
Kapolres menegaskan dalam pelaksanaan tugas di perbatasan, aparat gabungan Polri, TNI, Satpol PP, Dinas perhubungan dan instansi samping lainnya agar melaksanakan tugas dengan tegas dan humanis, serta mengedepankan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang pencegahan Covid-19.
![]() |
Salah satu mobil pemudik yang nekat masuk wilayah Blora diperiksa oleh petugas. (foto: dok-ib) |
"Dalam penyekatan pemudik, petugas gabungan harus tegas namun tetap humanis, dengan mengedepankan tindakan edukasi dan pemahaman tentang pencegahan covid-19," ucap Kapolres Blora.
Penyekatan dilakukan dua puluh empat jam di seluruh penjuru perbatasan Kabupaten Blora, dan ada satu check point, yakni di wilayah Cepu dimana berbatasan langsung dengan kabupaten Bojonegoro provinsi Jawa Timur.
"Khusus di perbatasan Cepu selain dari aparat gabungan Blora, juga di bantu dari BKO anggota Polda Jateng dari Satlantas, Sabhara dan Brimob Polda Jateng," pungkas Kapolres. (resbla | dmz-infoblora)