![]() |
Ilustrasi nyamuk DBD | foto: ist |
"Yang paling banyak di Kecamatan Natar, Tanjung Bintang, Jati Agung, Kalianda dan Ketapang," kata Kristi, (11/02/18).
Kristi juga menuturkan, banyaknya kasus DBD saat ini dikarenakan perubahan perubahan musim. Selain ini juga merupakan siklus lima tahunan. "Karena perubahan musim, dan sudah masuk siklus lima tahunan, sudah ada surat juga dari Kementrian Kesehatan untuk antisipasi DBD," terangnya.
Sementara, upaya untuk meminimalisir DBD sendiri sudah dilakukan Dinas Kesehatan Lamsel dengan melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) minimal satu Minggu sekali, memasang banner himbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memberikan logistik untuk foging.
"Kita juga sudah berikan Rapid Diagnosis Test (RDT) ke Puskesmas, jadi bisa langsung ketahuan dia DBD atau bukan," tukasnya. (Kur)