Sikap Ahok ini sangat bertolak belakang dengan ribuan terpidana koruptor dan penjahat lainnya yang selalu menghalalkan semua cara demi bisanya cepat bebas menghirup udara segar dialam kemerdekaan.
Bahkan masyarakat sudah terlalu muak dengan berita transaksi perkara dan berdagang pasal demi untuk bebasnya dari hukuman, walau sekalipun harus mengeluarkan biaya yang sangat fantastis. Dan situasi riskan seperti itulah yang menjadi sasaran empuk KPK dalam melakukan serangan fajarnya lewat OTT nya yang menjadi momok kaum berdasi putih.
"Apalagi sebelumnya Peninjauan Kembali (PK) Ahok ditolak Mahkamah Agung, itu yang membuat Ahok tak sudi disogok melalui Bebas Bersyarat. Toh juga sekitar 6 Bulan lagi Ahok sudah bebas murni menjalani sepenuhnya hukuman yang dijatuhkan atas dirirya." kata advokat senior Hartono Tanuwidjaja SH MSi MH kepada Info Breaking News, Kamis (12/7/2018).
![]() |
Advokat Hartono Tanuwidjaja SH MSi MH |
Ahok divonis pada 9 Mei 2017 dengan hukuman 2 tahun penjara. Dia dinyatakan terbukti bersalah melakukan penodaan agama atas pernyataan soal Surat Al-Maidah 51 saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Setahun kemudian Ahok mengajukan peninjauan kembali (PK). Namun PK Ahok dengan nomor perkara 11 PK/PID/2018 ditolak pada Senin, 26 Maret 2018. Tiga hakim, yakni hakim Artidjo Alkostar, Salman Lurhan, dan Margiatmo, bulat menolak PK Ahok tersebut.
Sementara Ahok sendiri yang berhasil dikunjungi di Mako Brimob Depok, menyebutkan diirinya ingin lebih banyak merenungi lagi akan segala sesuatu dan takdir yang sudah ia jalani, sebelum nanti melangkah bebas pada Januari 2019 mendatang,
"Yang pasti setelah bebas nanti saya hanya mau fokus pada Tiga hal saja, yang pertama saya ingin lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, kemudian ingin mengurusi bisnis, lalu pengen segera menikah lagi....lah." kata Ahok dengan begitu tegarnya sambil tertawa lepas tanpa beban lagi, walaupun baru kehilangan sang isteri Veronica Tan yang telah memberikannya 3 buah hati. sejujurnya Ahok sangat berat menggugat bercerai Vero ke PN Jakarta Utara itu, tapi kemudian harus dikuatkannya hatinya, demi mendapatkan sosok perempuan sebagai pendamping hidup yang setia luar dan dalam.
Percahayalah, Tuhan Pasti akan menggantikan berlipat kali, tentang hal apa yang telah pernah hilang darimu Ahok. *** Candra Wibawanti.