Penulis : Dimaz Akbar
Rabu 04 Oktober 2017
Probolinggo,KrakaaanOnline.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, Rabu (4/10/2017) menggelar rapat koordinasi dan evaluasi (rakorev) Taman Posyandu Tingkat Kecamatan Pajarakan di ruang pertemuan Puskesmas Pajarakan.
//
Rakorev Taman Posyandu ini dihadiri oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Moch. Asjroel Sjakrie, Camat Pajarakan Sukarno dan Kepala Puskesmas Pajarakan dr. Syaiful Bahri.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta terdiri dari kepala desa, petugas KB, Tim Penggerak PKK Kecamatan, petugas puskesmas, Himpaudi, kader posyandu dan tokoh masyarakat di-Kecamatan Pajarakan.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Moch. Asjroel Sjakrie mengatakan kegiatan ini bertujuan lebih mengoptimalkan lagi keberadaan Taman Posyandu serta memenuhi desa yang belum memiliki Taman Posyandu. "Selain itu meningkatkan pelayanan Taman Posyandu," katanya.
Menurut Asjroel, ada 3 (tiga) indikator utama yang harus dipenuhi untuk membentuk Taman Posyandu. Yakni, posyandu, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan Bina Keluarga Balita (BKB). Di Kecamatan Pajarakan ada 42 posyandu dari 12 desa. Dari jumlah tersebut ada 3 (tiga) desa yang posyandunya tidak ada PAUD dan BKB.
"Di Kabupaten Probolinggo, capaian Taman Posyandu di Kecamatan Pajarakan di atas target Kabupaten Probolinggo. Dari segi kualitasnya, Taman Posyandu optimal mencapai 95,24%," jelasnya.
Asjroel menerangkan saat ini di Kabupaten Probolinggo terdapat 272 Taman Posyandu. Dari jumlah tersebut Taman Posyandu Optimal baru mencapai 41,91% atau 114 Taman Posyandu. Diharapkan nantinya satu desa memiliki satu Taman Posyandu. Dari 272 Taman Posyandu ini memiliki kader pendamping sebanyak 66 orang yang bertugas mengevaluasi pos pelayanan Taman Posyandu.
"Jumlah posyandu di Kabupaten Probolinggo saat ini mencapai 1.312 posyandu. Dari jumlah tersebut 100% sudah strata Purnama dan 4% sudah strata Mandiri. Syarat untuk menjadi Taman Posyandu, strata minimal Purnama. Serta ada layanan PAUD dan BKB," terangnya.
Melalui kegiatan Taman Posyandu ini Asjroel mengharapkan hak-hak anak terpenuhi dan kewajiban petugas bisa terlaksana dengan baik. Artinya, semua ini untuk kebutuhan Kabupaten Probolinggo.
// Anak menjadi cerdas, pintar dan trampil. Angka kematian ibu dan bayi menurun, ibu hamil lebih berkualitas, tidak ada lagi BBLR serta Umur Harapan Hidup meningkat sehingga berdampak pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Probolinggo.
// Anak menjadi cerdas, pintar dan trampil. Angka kematian ibu dan bayi menurun, ibu hamil lebih berkualitas, tidak ada lagi BBLR serta Umur Harapan Hidup meningkat sehingga berdampak pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Probolinggo.
"Hingga akhir Agustus 2017, Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 12 kasus dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebanyak 115 kasus. Khusus September tidak ada kasus. Angka ini relatif menurun dibandingkan tahun 2016. Dimana AKI sebanyak 20 kasus dan AKB sebanyak 223 kasus. Mudah-mudahan ke depan AKI dan AKB bisa terus turun. Kalau bisa tidak ada kasus AKI dan AKB lagi," pungkasnya.
Sementara Camat Pajarakan Sukarno mengungkapkan kegiatan Taman Posyandu ini merupakan pelayanan kesehatan terpadu yang saling bersinergi dan berintegrasi antara posyandu dengan kegiatan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan Bina Keluarga Balita (BKB).
//
"Hal ini untuk memberikan edukasi kepada para balita dan PAUD sebagai pembelajaran untuk peduli kepada lingkungan. Kegiatan ini merupakan pelayanan terpadu bidang kesehatan dan pendidikan antara posyandu, PAUD dan BKB," ungkapnya.
Menurut Sukarno, dari 12 desa di Kecamatan Pajarakan sudah ada 9 (sembilan) desa yang mempunyai Taman Posyandu.
// Sementara 3 (tiga) desa lainnya seperti Desa Sukokerto, Penambangan dan Karangbong masih dalam tahap penyempurnaan sarana dan prasarananya.
// Sementara 3 (tiga) desa lainnya seperti Desa Sukokerto, Penambangan dan Karangbong masih dalam tahap penyempurnaan sarana dan prasarananya.
"Taman Posyandu ini merupakan integritas pelayanan kesehatan dan pendidikan, sehingga dapat memberikan pendidikan di usianya. Anak-anak dikenali ramah kepada lingkungan, pentingnya asupan gizi kesehatan dan pola pengasuhan," jelasnya.
Sukarno menambahkan bahwa usia ini merupakan perkembangan yang penting untuk usia manusia. Karena pada instrumen ini manusia terbentuk baik kecapakan psikis maupun fisiknya. "Sehingga masa ini dinamakan usia emas perkembangan manusia," pungkasnya. (maz)
//
Editor : Wan