Penulis : Dimaz Akbar
Jum'at 23 Juni 2017
PROBOLINGGO,KraksaanOnline.com — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo, Kamis (22/6/2017) sore secara resmi melaunching (rilis) Kartu Tani di aula SMP Hati Billingual Boarding School (BBS) Kraksaan di Dusun Toroyan Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan.
Rilis ini ditandai dengan penyerahan Kartu Tani secara simbolis kepada Kelompok Tani Cempiring Kecamatan Paiton dan Kelompok Tani Karya Bakti 2 Kecamatan Besuk. Diserahkan pula Agen 46 berupa mesin EDC kepada Kelompok Tani Insan Abadi Makmur Kecamatan Krejengan.
Kegiatan yang dikemas dalam buka puasa bersama kelompok tani ini dihadiri oleh Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si, Kepala DKPP Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari dan Pimpinan BNI46 Cabang Probolinggo Hendra Nuryawan.
Kepala DKPP Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari menyampaikan bahwa ke depan subsidi yang akan diberikan pemerintah kepada petani akan dilakukan melalui Kartu Tani. "Bagi kemarin yang masuk data awal bisa menghubungi penyuluh pertanian dan ketua kelompok tani di daerahnya masing-masing," katanya.
Menurut Hasyim, saat ini jumlah petani yang ada di Kabupaten Probolinggo mencapai 170 ribu. Tetapi petani yang sudah digarap tahap awal hingga akhir Juni 2017 sebanyak 33 ribu. "Tugas sebagai ketua kelompok mulai membantu mendata masyarakat yang memiliki sawah. Kita harus hati-hati agar subsidi diberikan kepada orang yang tidak tepat," jelasnya.
Sementara Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si menyampaikan ucapan terima kasih kepada BNI46 yang telah memfasilitasi proses pembuatan Kartu Tani bagi masyarakat petani.
"BNI merupakan mitra petani. Doa saya semoga para petani di Kabupaten Probolinggo menjadi mitra BNI bukan untuk kreditnya tapi penabung," katanya.
Menurut Hasan, Pemerintah Daerah terus berupaya bagaimana petani tatkala diuji oleh Allah tidak menjerit dan menangis. Bagaimana menangisnya tidak terlalu lama. Oleh karena itu, akses jalan-jalan ke sawah milik petani terus diperbaiki untuk mempermudah petani mengangkut hasil pertaniannya dan mengurangi biaya tani.
"Tentunya harapannya bagaimana sarana infrastruktur ini akan meningkatkan pendapatan petani. Ini penting demi peningkatan petani bagaimana jalan bisa dimasuki kendaraan sehingga perekonomian masyarakat petani lancar sehingga kesejahteraannya meningkat," pungkasnya. (maz)