Mahasiswa Papua Yogya Kaget, Ada Undangan Resmi Kemlu RI yang Melibatkan Sepihak

Draf surat yang dikeluarkan dari Kemlu RI, Pada hari Rabu, (10/05/2017) Jakarta. (Foto: Manfred/KM)
KABARMAPEGAA.COM--Mahasiswa Papua di Yogyakarta, dikagetkan dengan undangan Resmi dari Kementerian Luar Negari  kepada mahaiswa Papua yang sedang kuliah di beberapa kampus Negeri di Yogyakarta dengan Nomor surat: 09160/RO/05/2017/60, Lampiran: 2 (dua Berkas) yang diterbitkan pada hari Rabu,  tanggal 10 Mei 2017  lalu dari Jakarta, Indonesia.

Dikabarkan, mewakilih seluruh mahasoswa Papua , sedikitnya 30 mahaiswa dari enam Universitas Negeri ternama di  Yogyarta,  diundang ikut terlibat  bersama  Kementerian Luar Negeri dan beberapa jajarannya yang direncanakan akan membuat seminar di UGM soal "Peran Mahasiswa Papua Dalam Meningkatkan Citra Positif Indonesia di Luar Negeri". Rabu, 24/05/2017 bertempat di UGM Yogyakarta.

30 mahasiswa tersebut, diambil masing-masing sebanyak 5 oarnag dari enam universitas negeri. Keenam Universitas, diantaranya: Perwakilan mahasiswa Papua dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebanyak 5 orang;  Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, 5 orang; Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW); 5 orang;  UPN Veteran Yogyakarta, 5 orang dan dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, 5 orang.

Rata-rata mereka (mahasiswa Papua) yang diundang  khusus bagu  penenrima program ADIK (Afirmasi Pendidikan Tinggi).

Kemudian, undangan yang mereka terima , lansung melalui dari Dosen (tak disebutkan nama). Dan dinilai tidak sesuai dengan mekanisme yang ada, misalanya BEM setiap Kampus dan Organisasi Sosial di Luar Kampus.

"Kegiatan ini sudah sangat jelas dibuat untuk menutup semua citra buruk  'kejelekan' Indonesia di mata internasional seperti pelanggaran HAM, pembunuhan, penganiayaan, pemerkosaan, kerusakan lingkungan, tanah-tanah adat yang dicuri pemerintah dan internasional, dan lain-lain yang sebenarnya  terjadi di Papua," petik saat dilangsungkan diskusi mahasiswa Papua, Selasa (22/05/2017) bertempat asrama Papua Yogyakarta.

Dengan kegiatan tertutup ini,  Indonesia  dinilai sedang mempertahankan kepentingan mereka.

Pewarta: Manfred

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :