MATARAM, Sasambonews.com
Dua minggu pasca banjir besar yang merendam Kota Bima pada 21/12/2016 dan 23/12/2016 ternyata belum sepenuhnya pulih. Masih ada beberapa masalah seperti pendidikan, sampah, kesehatan, pengungsi dan lainnya yang harus diselesaikan. Berdasarkan rapat koordinasi tim penanganan banjir Kota Bima pada Rabu (4/1/2016) diputuskan masa tanggap darurat diperpanjang 14 hari yaitu 6-19/1/2017.
Keputusan ini diambil atas berbagai pertimbangan antara lain untuk mempermudah kegiatan pembersihan serta masih terdapatnya permasalahan penanganan pengungsi. "Perpanjangan masa tanggap darurat juga akan memberikan kemudahan akses bagi tim kluster untuk memperoleh dukungan bagi penuntasan target masing-masing klaster," terang Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Klaster pendidikan masih ada sekolah yang membutuhkan penanganan khusus. Fasilitas pendidikan masih banyak yang rusak. Para pelajar yang terdampak sebagian masih mengalami trauma dan belum memiliki perlengkapan sekolah/belajar.
Untuk klaster kebersihan, masalah sampah masih belum dapat dituntaskan. Kondisi drainase yang dangkal dan tertutup sampah sehingga setiap hujan lebat langsung terjadi genangan. Masih ada kendala daya tampung tempat pembuangan sampah yang sudah tidak cukup mengingat besarnya volume sampah yang dihasilkan akibat banjir bandang.
Untuk klaster kesehatan akan terus melayani masyarakat yang terdampak. Sebanyak 3.270 rumah sudah dilakukan kaporisasi dari 15.900 rumah terdampak.
Saat masih ada 900 jiwa pengungsi di 9 titik pengungsian. Namun seringkali pengungsi fluktuasi. Hal ini dikarenakan trauma yang masih dialami masyarakat, sehingga setiap terjadi hujan deras masyarakat banyak yang kembali ke posko pengungsian.
Kementerian PU Pera dan Dinas PU telah selesai membangun jembatan darurat Kodo sehingga dapat digunakan untuk lalu lintas. Kondisi sungai-sungai dangkal pasca banjir dan mudah meluap kembali jika hujan deras. Perlu ada penanganan normalisasi sungai.
Atas berbagai pertimbangan tersebut, diputuskan bahwa masa tanggap darurat akan diberlakukan hingga tanggal 19 Januari 2016. BNPB terus memberikan bantuan kepada BPBD dalam penanganan darurat. Kepala BNPB bersama Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB masih di Kota Bima untuk menyiapkan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi yang direncanakan akan dilakukan rapat koordinasi pada Jumat besok.
Pemulihan perlu segera dilakukan mengingat dampak banjir di Kota Bima yang besar. Tercatat kerusakan rumah meliputi 229 unit rumah hanyut, 716 unit rusak berat, 739 unit rusak sedang, dan 17.706 unit terrendam. Kerusakan fasilitas kesehatan meliputi 63 rusak terdiri dari Puskesmas 4 unit rusak berat, Pustu 29 unit rusak berat, polindes 29 unit rusak berat dan Labkesda 1 unit rusak berat. Begitu pula kerusakan fasilitas pendidikan terdiri dari 27 rusak terdiri dari SD 18 unit RB, SMP 5 unit RS dan SMA/SMK 4 unit RS. Sedangkan kerusakan infrastruktur meliputi jembatan 9 rusak, jalan dlm kot 40 km rusak, 5 PDAM rusak berat dan 1 DAM rusak sedang.Ipr
Related Posts :
Sekda ; Tinggal 27 % Jalan di Loteng Belum HotmixLombok Tengah, SN - Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Tengah H.M.Nursiah menegaskan imprasruktur jalan di Kabupaten Lombok Tengah sudah mem… Read More...
Keluarga Korban Covid-19 di Makassar Mengamuk Memaksa Memakamkan Sendiri Kerabatnya Salah seorang keluarga korban terlihat memaki-maki petugas RS saat meminta paksa jenazah kerabatnya untuk dimakamkan sendiri … Read More...
40 TPS Di Kabupaten Nias Bertambah, Bupati: Akan Menjadi Tanggung Jawab Kita Nias, - Sebanyak 40 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Nias di wilayah kerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah Kabupaten Nias ber… Read More...
DPRD Usulkan Pemprov DKI Gratiskan Uang Sekolah Swasta Jakarta, Info Breaking News - Pemerintah berharap pemprov DKI dapat menggratiskan uang masuk ke sekolah swasta di teng… Read More...
KPU Nias Gelar Rakor Pemutakhiran Data Pemilih Pada Pilkada 2020 Rakoor KPU Nias |Foto: Ferry Harefa Nias, - Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah Kabupaten Nias menggelar rapat koordinasi… Read More...