Denpasar, infobreakingnews - Reaksi berbagai pihak kini mulai bermunculan menentang ormas keras FPI, diantaranya Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Denpasar secara tegas mengecam fitnah yang dilontarkan Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman dalam video di Youtube terhadap aparat keamanan tradisional (pecalang) di Bali ,khususnya di Denpasar. Dalam video, Murnarman mengatakan pecalang melempari umat muslim dan melarang salat. Karena itu, mereka mengecam ucapan Munarman itu dan menolak keberadaan FPI di Bali.
"Selaku orang Muslim, kami terus terang terusik dengan ucapan dan fitnah yang dilakukan Munarman tersebut. Sebab, apa yang disampaikan itu tidak sesuai dengan fakta sebenarnya," ujar perwakilan dari PCNU Denpasar M Rifa'i dan didampingi Ketua Panitia Tabligh Akbar 'Gema Bershalawat', Choiron Ubaidillah, di Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali, di sela-sela persiapan Tabligh Akbar yang digelar hari ini, Sabtu (21/1) malam.
Choiron Ubaidillah mengatakan, selama ini umat muslim di Bali khususnya di Denpasar tidak pernah ada masalah dengan umat lainnya termasuk umat Hindu sehingga kehidupan beragama sudah berjalan baik. Demikian juga sikap toleransi antarumat beragama sudah berjalan baik sehingga jangan sampai hal ini terusik karena ulah dari segelintir orang yang mengatasnamakan agama.
"Saya sudah 23 tahun ada di pulau Dewata ini. Saya sangat merasakan kalau kehidupan umat muslim di daerah ini tidak ada persoalan dengan umat lain, apalagi bermusuhan," ujar Choiron Ubaidillah.
Sementara itu Tabligh Akbar yang akan diselenggarakan pada Sabtu (21/1) malam itu akan dihadiri oleh lebih dari 5.000 orang. Bahkan uttuk pengamanan, selain melibatkan aparat kepolisian, juga melibatkan pecalang dari Desa Tanjung Bungkak sebanyak 25 orang.. "Kita lagi memantau sekaligus membantu pembuatan tenda. Yang kita lakukan ini bertujuan berdoa bersama agar kerukunan beragama di Bali terus terjalin harmonis," kata Rifa'i di lokasi persiapan.
Tabligh akbar ini diselenggarakan Majelis Rotib Miftahul Hidayah al-Hamidayah Denpasar. Acara akan dimpin oleh Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf dari Solo, Jawa Tengah. "Kegiatan ini sudah berkoordinasi dengan Polda Bali dan akan melibatkan pecalang," ujar Rifa'i.
Kegiatan tersebut juga akan menegaskan sikap NU di Bali yang menolak keberadaan FPI. "Kita menolak FPI masuk Bali. Menolak tegas tindakan FPI yang cenderung melakukan tindakan kekerasan, upaya intoleransi dan memecahbelah kebinekaan Indonesia," ucap Rifa'i seraya meminta FPI untuk tidak ikut campur kerukunan antar-umat beragama yang sudah terjalin baik dan harmonis di Bali," tambahnya.
Video yang dimaksud berjudul 'FPI Datangi & Tegur Kompas Terkait Framing Berita Anti Syariat', yang diunggah pada 17 Juni 2016 oleh Markaz Syariah. Munarman dalam video itu menuding pecalang melarang Salat Jumat dan melempari rumah warga. Video ini yang menjadi salah satu barang bukti pelaporan Munarman di Polda Bali.
Kini publik yang merindukan ketentraman hidup ditengah hiruk-pikuk sejumlah pergolakan menunggu tindakan tegas dari aparat hukum. *** Gde Putu.