Sebelumnya tim transisi pada 23 Desember lalu memang menyatakan, aksi bersih-bersih ini dilakukan tanpa ada pengecualian dan tak ada masa perpanjangan bagi pejabat yang diangkat oleh Obama. Tercatat ada 80 duta besar untuk negara, lembaga, dan lainnya dibuang sekaligus oleh Trump.
Para duta besar itu di antaranya termasuk Jerman, Inggris, Kanada, dan negara penting sekutu lainnya. Pemecatan juga berlaku untuk duta besar di China, India, Jepang, dan Arab Saudi. Proses penggantian duta besar nantinya akan dilakukan Trump dalam kongres.
Sementara itu, istri Trump, Ivana Trump, dilaporkan telah menyatakan minatnya untuk menjadi duta besar untuk Republik Ceko. Presiden Republik Ceko, Milos Zeman, juga telah menyatakan dukungannya.
Selain itu, beberapa rencana lainnya juga mulai santer menggema menggantikan para dubes lama. Seperti Gubernur Carolina Selatan Nikki Hayley yang bakal menjadi duta besar untuk PBB, menggantikan Samantha Power. Selain itu, duta besar untuk Israel juga akan diisi oleh David Friedman, dan Iowa Gov Terry Branstad sebagai duta besar Cina. Sejauh ini Trump telah dikritik banyak pihak terkait aksi di bawah kabinetnya ini.
Sebelumnya, Gubernur New Jersey, Chris Christie, memang menyatakan apabila Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat, ia akan membersihkan pejabat pemerintah federal yang ditunjuk secara politis oleh Barack Obama. Salah satu sekutu utama Trump itu juga menyatakan, Trump akan meminta kongres meloloskan peraturan sehingga lebih mudah untuk memecat pekerja publik. "Seperti yang Anda ketahui dari kariernya yang lain, Donald suka memecat orang," kata Christie, seperti dikutip Reuters.
Ia mengacu pada peran yang dibintangi Trump dalam acara televisi berjudul "The Apprentice" di mana Trump suka berteriak "Anda dipecat