TL baru di perempatan Kamolan Blora diharapkan bisa menekan angka kecelaraan (arus lalu-lintas.) |
"Sebelum pemasangan TL, memang lokasi itu sering terjadi kecelakaan lalu-lintas. Padatnya arus lalin dan belum adanya rambu membuat para pengendara kendaraan bermotor terkadang seenaknya sendiri melintas di perempatan. Sehingga dengan adanya TL baru maka pelanggaran lalu lintas dan potensi kecelakaan bisa ditekan," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa anggaran pembuatan TL baru di perempatan Kamolan tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Blora tahun 2016 ini. "Sudah sebulan terpasang, semoga seluruh pengendara kendaran bermotor bisa semakin tertib lagi," lanjutnya.
Adapun Didik (45) warga Kamolan mengapresiasi upaya yang dilakukan DPPKKI untuk memasang TL baru di perempatan yang tidak jauh dari rumahnya. "Biasanya saat jam-jam padat arus lalu lintas di perempatan Kamolan tampak semrawut dan rawan tabrakan. Namun setelah dipasang TL bulan kemarin, kini semakin tertib," ungkapnya.
Disinggung tentang rencana penambahan TL di wilayah Blora untuk tahun 2017 nanti, Slamet Pamudji yang akrab dipanggil Pak Mumuk ini enggan memaparkan. "Tahun depan bagian perhubungan sudah pecah dari DPPKKI dan menjadi dinas baru. Kalau masalah penambahan TL biar besok kepala dinas baru yang menerangkan," pungkasnya.
Meskipun demikian, ia menyadari bahwa di Blora masih ada beberapa titik rawan terjadinya kecelakaan. Diantaranya perempatan Maguan antara Jl.Blora-Purwodadi dengan jalan menuju Kecamatan Tunjungan. Kemudian pertigaan Polsek Jepon yang mempertemukan Jl.Blora-Cepu dengan Jl.Jepon-Bogorejo. Dirinya berharap di tangan kepala dinas yang baru nanti, siapapun yang jadi harus lebih care dengan warga masyarakatnya. (ag-infoblora)