"Kalau begini terus saya ingatkan kader-kader Demokrat, nanti kodok-kodok yang ada di Istana Bogor yang dipelihara bisa tertawa termehek-mehek melihat kelakuan kader Demokrat. Karena itu hati-hati, jangan sembarang ngomong," kata Ruhut tanpa menjelaskan makna di balik tawa kodok itu.
Sebelumnya, Dewan Kehormatan Partai Demokrat menyebut akan segera memanggil Ruhut sebagai tindak lanjut proses di Komisi Pengawas, terkait dukungan Ruhut kepada paslon lawan di Pilkada DKI 2017.
"Semua menyampaikan statement mengenai aku yang nyatanya tong kosong nyaring bunyinya. Faktanya, aku baru sekali dihubungi dengan telepon. Tak pernah dengan surat. Tapi katanya sudah tiga kali (terima surat)," paparnya.
Ruhut bahkan memastikan bahwa Partai Demokrat akan jadi partainya yang terakhir, meskipun banyak yang menduga ia akan pindah ke partai lain seperti ke PDIP, Golkar, atau NasDem.
"Aku akan menjadi tokoh independen seperti Ahok. Mereka kira aku mau pindah ke PDIP, NasDem, Golkar karena partai-partai itu welcome sama aku. Tak usah khawatir. Mereka capek lihat statement aku. Mereka dikejar bayangnya masing-masing. Bagaimana partai ini mau menang lagi seperti di era saya," tegas Ruhut. [src/trc/bijaks.net]