Jakarta, infobreakingnews - Belakangan banyak terjadi persoalan rumit yang direkayasa sehingga menjadi kegaduhan ditengah masyarakat luas, karena itu Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengajak masyarakat tak buru-buru mengirim pesan berantai, begitu memperoleh sebuah informasi yang sifatnya tidak jelas.
"Kementerian Komunikasi dan Informatika kini sudah menghapus lebih kurang 800 ribu situs-situs yang bersifat fitnah. Jadi saran saya, kalau dapat SMS, WA atau pesan-pesan elektronik lainnya yang sifatnya tidak jelas, jangan langsung di forward ke teman. Harus bisa memilah-milah informasi mana yang fitnah dan mana yang kritik membangun, mana yang saran," ujar Tjahjo di Kemendagri, Jakarta, Selasa (17/1).
Menurut mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, Indonesia merupakan negara yang demokratis. Negara yang terbuka, di mana masyarakat bebas mengeluarkan pendapat, kritik dan saran.
Terpenting, saran dan kritik yang disampaikan bukan merupakan sebuah fitnah. Apalagi sampai menghina lambang negara. Karena hal itu bisa berakibat hukum.
"Jangan menghina, menghujat, apalagi lambang negara. Ada aturan hukum yang bisa menjerat, jadi harus hati-hati mencerna berbagai macam berita-berita," pungkas Tjahjo.
Hasil investigasi dilapangan didapati ribuan keluhan dari masyarakat yang sangat terganggu dengan acapkalinya terjadi demo massal mengakibatkan lalin lumpuh dan aktivitas terganggu apalagi seringnya anak harus diliburkan sekolah dan sebagian sentra bisnis menutup usahanya karena takut akan gejolak liar pendemo yang semakin kebablasan. *** Emil Simatupang.